Kamis, 24 Juni 2010

SEMARANG EVERGREEN

SEMARANG EVERGREEN adalah judul film dokumenter yang kami buat dalam rangka Tugas Akhir Teknik Komunikasi. Film berdurasi pendek ini bertemakan Green Infrastruktur dengan setting Kawasan Terbuka Hijau di Kota Semarang.
Pembuatan film ini bertujuan untuk menyampaikan kepada penonton bahwa kondisi kawasan hijau disekitar Kota Semarang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan masyarakat, sehingga diharapkan untuk kita dapat memahami kondisii ersebut dan berupaya untuk melakukan perbaikan dan penataan untuk kawasan hijau.

Berikut adalah para tokoh dalam "SEMARANG EVERGREEN
 





Arion Januar Prasasti sbg Arion









Mustovia Azahro sbg Ovi














Rizka Nurhaemi sbg Rizka


Aulia Dzaki sbg Dzaki








Meidiani L Dewi sbg Memei







Regina Poppy sbg Poppy

Novi Saraswati sbg Novi




B Chandra Anggitya sbg Kameramen












Behind The Scene...





The BANNER




Banner yang kami buat bertemakan Green Infrastruktur. Pada banner ini kami ingin mengajak semua orang untuk menghijaukan bumi. Maksud dari menghijaukan disini tidak hanya dalam bentuk menanam pohon saja, tetapi juga harus menjaga lingkungan dan melestarikannya untuk anak cucu kelak. Dengan menjaga lingkungan dan "menghijaukan" bumi, maka akan tercipta kehidupan yang lebih baik untuk semua orang.

Green Infrastructure

Pada skala metropolitan, kita membutuhkan perencanaan yang lebih baik dan dapat diakses untuk mendukung sintesis dan hijaunya sebuah kota. Dan infrastruktur hijau merupakan kerangka ekologis di lingkungan, sosial, dan ekonomi, sebagai sistem kehidupan alami yang berkelanjutan. Infrastruktur hijau merupakan jaringan ruang terbuka hijau (RTH) kota untuk yang berfungsi melindungi nilai dan fungsi ekosistem alami yang dapat memberikan dukungan kepada kehidupan manusia. 
Dari sisi penghematan energi, ‘kota hijau’ dicirikan oleh sistem transportasi publik yang baik, yang membuat penggunaan kendaraan pribadi tidak berlebihan. Memang, unsur ruang terbuka hijau (RTH), merupakan unsur yang paling mudah dikenali secara fisik. Alhasil, elemen RTH yang idealnya 20% – 30% dari luas kota ini merupakan elemen mutlak bagi sebuah kota hijau. Konsep ‘kota hijau’ itu pada akhirnya akan bertemu dengan konsep-konsep hijau lain seperti arsitektur hijau (green architecture), bangunan hijau (green building), dan konstruksi hijau (green construction).
 Wujud dari RTH tersebut cukup banyak. Contoh nyatanya adalah hutan kota, taman kota, lapangan olahraga, pemakaman umum, jalur hijau jalan dan lain-lain. Semua contoh di atas menunjukkan bahwa RTH itu merupakan sarana-sarana bagi publik. Sarana publik tersebut terdiri dari sarana pasif yang tertutup aksesnya bagi masyarakat, dan sarana aktif yang memang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Pada intinya, RTH merupakan suatu hal yang vital bagi sebuah kota dan masyarakat kota tersebut. Dengan adanya jaringan RTH dapat menetralisir dampak pencemaran udara, terutama penyerapan karbon dioksida (CO), sekaligus menekan emisi karbon pemicu pemanasan bumi. Karena RTH dibuat demi kepentingan semua masyarakat, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak peduli terhadapbumi kita.
Let's draw our EARTH to be GREEN!!!